BLORA, Harianmuria.com – Festival Barongan tingkat Nasional bakal digelar pada (26/11) untuk menyemarakkan rangkaian Hari Jadi Kabupaten ke-273 Kabupaten Blora Desember mendatang.
Menanggapi itu, Ketua Paguyuban Seni Barongan, Adi Wibowo mengaku sangat mendukung dan siap memeriahkan festival tersebut. Apalagi, salah satu kesenian kebanggaan Blora ini telah diakui sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO.
“Ini sebuah sarana bagus. Karena selain untuk memeriahkan hari jadi Blora juga untuk mengapresiasi, melestarikan seni barong itu sendiri, dan juga sekaligus ajangnya para seniman barongan, untuk menampilkan sebuah garapan yang maksimal, serta eksistensi untuk menumbuhkan bahwa barongan Blora itu punjernya seperti ini, yang berbeda dengan kota-kota lain,” ungkapnya.
Menurut Didik, sapaan akrabnya, antusiasme masyarakat Blora maupun luar Blora untuk menonton pertunjukan barongan sangat tinggi sekali. Apalagi, di setiap desa di Kabupaten Blora terdapat paguyuban Seni Barongan.
Sebab jika didapati investor masuk di Kabupaten Blora, diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Khususnya peluang kerja yang luas bagi masyarakat Kota Singkawang.
“Saya mohon doa dan dukungan dari masyarakat, jika ada investor yang masuk di Blora bisa disambut baik. Kemudian bagi yang punya tanah, silahkan itu ranah penjual dan pembeli. Kami harapkan ada kolaborasi, koordinasi yang baik, dan kita ciptakan suasana kondusif di Kabupaten Blora. Kita belajar dari pengalaman pengalaman yang ada,” ucapnya.
Dirinya pun menyebut, Pemerintah Daerah (Pemda) terus berupaya menarik para investor agar mau berinvestasi dan siap membantu kendala yang ada di lapangan.
“Pada intinya kami tetap berusaha, dan bagaimanapun saat ini butuh investor. Kami harap, dampaknya nanti bisa membawa perekonomian Blora lebih baik. Jika kemudian ada investor masuk kesini dan sebagainya, kita welcome, kita bantu melalui OPD-OPD terkait,” tegasnya.
Jika dibandingkan dengan kesenian barongan yang ada di Jawa Timur, Ia pun menegaskan bahwa ada pakem dan karakter tersendiri sehingga perlu adanya penguatan pada barongan Blora.
“Kalau Reog ya Ponorogo, caplok dan pecutan Kediri, kan iya itu, makanya itu dulu (karakter/red) dikuati biar temen-temen seniman barongan juga semakin tau, menyayangi, memperdalam serta melestarikan dan masyarakat semakin tau,” jelasnya.
Pihaknya berharap kepada seniman Barongan agar terus menggali potensi dan berinovasi di masing-masing paguyubannya. Jika nantinya hal tersebut terus dikembangkan, dirinya berharap seni barongan semakin memikat masyarakat dan terus mengundang untuk tampil. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Harianmuria.com)